Sunday, February 14, 2010

PERBEDAAN RUGI TEGANGAN PADA RESISTOR YANG MENGGUNAKAN DAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN RANGKAIAN PENYANGGA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan besaran
sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka disebut sebagai besaran. Panjang, massa dan waktu termasuk
besaran karena dapat diukur dan dinyatakan dengan angka-angka, akan tetapi
warna benda, kejujuran, kebaikan dan kesenian tidak termasuk besaran karena
tidak dapat diukur dan dinyatakan dengan angka-angka. Suatu besaran pada
umumnya memiliki satuan, tetapi ada beberapa besaran yang tidak memiliki
satuan, misalnya indeks bias cahaya dan massa jenis relatif.
Pengukuran memberikan landasan dasar utuk penelitian dan
pengembangan. Pengembangan merupakan tahap akhir dari prosedur
perancangan. Seluruh perancangan mekanis dari setiap hal yang rumit terdiri dari
tiga elemen, diantaranya elemen empiris, rasional dan eksperimental.
Elemen empiris didasarkan pada pengalaman dan akal sehat
kerekayasaan (engineering), sedangkan elemen rasional tunduk pada prinsip
rekayasa, hukum-hukum fisika dan lain sebagainya. Sementara elemen
eksperimental didasarkan pada pengukuran bermacam-macam besaran yang
berhubungan dengan proses yang dikembangkan (B.B Maragani, 1987:4).

Hasil pengukuran harus dapat dipercaya (reliable). Dalam pengukuran
dibutuhkan piranti ukur (instrument) sebagai sarana untuk menentukan besar
(harga) suatu besaran. Contoh piranti ukur adalah Voltmeter.
Voltmeter merupakan piranti guna mengukur besar selisih potensial
listrik. Nilai besaran yang ditunjukkan oleh Voltmeter ditampilkan menggunakan
jarum tunjuk (Voltmeter Analog) atau angka (Voltmeter Digital). Voltmeter
mempunyai kepekaan atau sensitivitas. Kepekaan alat ukur merupakan
perbandingan antara besar tanggapan alat itu dengan besarnya kuantitas yang
diukur. Kepekaan Voltmeter dapat dinyatakan dalam KW/Volt.
Sebelum mengoperasikan piranti terlebih dahulu dipahami prinsipprinsip
kerja piranti dan mampu memperkirakan apakah pesawat tersebut sesuai
untuk pemakaian yang telah direncanakan. Voltmeter memiliki ketelitian yang
berbeda-beda, untuk mengetahui ketelitian Voltmeter harus digunakan Voltmeter
yang telah diketahui besarnya resistansi masukan Voltmeter tersebut, agar dapat
dibandingkan dengan hambatan pada rangkaian yang diukur tegangannya.
Besarnya resistansi masukan (Ri) Voltmeter bergantung pada batas ukur.
Tegangan listrik arus searah (Direct Current = DC) dapat diukur
menggunakan Voltmeter DC. Voltmeter terdapat juga pada multimeter yang
difungsikan sebagai Voltmeter DC. Multimeter disebut juga VOM (Volt Ohm dan
MiliAmperemeter).


B. Perumusan Masalah

Dari uraian di atas, guna memberikan arah bagi penelitian ini maka
ditarik rumusan masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut:
1. Adakah perbedaan hasil pengukuran rugi tegangan listrik DC pada resistor
yang menggunakan dan yang tidak menggunakan rangkaian penyangga?
2. Hasil pengukuran mana yang lebih mendekati nilai sebenarnya?


C. Pembatasan Masalah

Banyak hal yang berkaitan dengan resistor, Voltmeter, rangkaian
penyangga dan tegangan listrik, maka pada penelitian ini diperlukan batasanbatasan.
Resistor yang digunakan dalam penelitian ini adalah resistor yang
memiliki nilai hambatan 200 K Ohm sampai dengan 960 K Ohm. Nilai resistor
menggunakan kode warna, kemampuan dayanya 0,25 Watt dengan toleransi 1%.
Hal ini dikarenakan secara teori semakin besar nilai tahanan yang digunakan maka
akan semakin tampak kesalahan pada pengukuran akibat dari efek pembebanan

Baca Lebih Lanjut

No comments: