Sunday, February 14, 2010

PENERAPAN HAKIKAT AUTHENTIC TEACHING PADA PROSES PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP BAGI PENINGKATAN MUTU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Konsep keanekaragaman makhluk hidup merupakan bagian dari materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP). Prinsip pembelajaran IPA dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah penerapan proses-proses IPA (mengamati, mengukur, menguji, memperkirakan, manganalisis, membandingkan, mengklasifikasi, bereksperimen serta membuat kesimpulan). Kurikulum ini juga menerapkan beberapa prinsip pembelajaran yang berpusat pada siswa yaitu: learning by doing (belajar dengan mengalami secara nyata), mengembangkan ketrampilan sosial, pemecahan masalah, keingintahuan, dan imajinasi serta mendorong siswa untuk terus belajar (Balitbang Depdiknas, 2001). Materi dalam konsep ini meliputi ciri-ciri, pengelompokkan dan keanekaragaman makhluk hidup. Mengingat isi materi tersebut, maka sumber belajar yang tepat adalah makhluk hidup yang banyak ditemui di lingkungan sekitar. Dengan memanfaatkan obyek kongkrit dapat menunjang penerapan proses IPA dan prinsip pembelajaran dalam KBK .
Sekalipun demikian pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang mudah belum maksimal. Seperti yang ditemui di SMP Negeri xxx . Dari hasil observasi awal diperoleh informasi kegiatan belajar mengajar konsep keanekaragaman makhluk hidup belum menerapkan proses-proses IPA dan prinsip-prinsip pembelajaran KBK. Sumber belajar masih

terbatas buku teks dan lembar kegiatan siswa. Metode yang digunakan monoton, yaitu ceramah. Ini berdampak pada interaksi guru dengan siswa cenderung searah dan 99 % siswa mengalami kesulitan belajar. Masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang dihadirkan guru belum mampu menarik minat siswa untuk mendiskusikannya karena keterbatasan waktu yang dialokasikan. Hasil belajar juga kurang memuaskan, tampak pada rata-rata ulangan harian hanya 54,34 dan persentase ketuntasan belajar 38,6 %, yang belum dapat dikatakan tuntas klasikal.
Dari hasil wawancara dengan guru, guru pernah menerapkan proses IPA, namun hanya beberapa kali saja dalam satu semester dan pada materi tertentu. Selain itu guru juga kurang memanfaatkan media lain dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), seperti isu-isu hangat di media massa dan peristiwa-peristiwa alam yang terjadi di lingkungan sekitar. Ini menunjukkan kepedulian guru dalam pengembangan KBM yang lebih variatif dan menghadirkan peristiwa nyata yang terjadi di lingkungan sekitar masih kurang.
Newman (2004) memberikan pengertian tentang Authentic Teaching sebagai suatu model atau strategi pembelajaran yang diarahkan pada tercapainya hasil belajar yang sesungguhnya dengan merancang pembelajaran mendekati kenyataan dalam kehidupan (Priyono, 2006). Pembelajaran tersebut diindikasikan dengan lima standar yaitu (1) berpikir tingkat tinggi, (2) kedalaman tingkat pengetahuan, (3) keterkaitan dengan kehidupan, (4) dialogal dan (5) adanya dukungan sosial untuk sukses.

Selengkapnya ...

No comments: